Suatu hari di laboratorium komputer sekolah, Rafa bermain komputer. Hal ini biasa dilakukannya ketika pelajaran sekolah telah selesai. Koneksi internet yang cepat dan penggunaan yang bebas sampai pukul 18:00 membuat dia betah berlama-lama di lab komputer tersebut untuk mencari tugas ataupun mendownload game.
Salah seorang siswa lain datang dan duduk bermain komputer disebelah komputer yang dimainkan Rafa tadi. Dia menghidupkan komputer dan asyik dengan komputernya cukup lama. Tetapi dia kemudian keluar dari laboratorium dan lupa mematikan komputernya tersebut. Rafa yang melihat kejadian itu berfikir, siswa itu pasti balik lagi dan mematikan komputer yang dimainkannya tadi.
Setelah menunggu beberapa lama, siswa itu tidak juga datang. Rafa yang melihat komputer itu tetap hidup, bingung apakah dimatikan atau tidak, karena sudah menjadi peraturan jika tidak digunakan lagi atau sudah selesai menggunakan komputer, komputer tersebut harus di shutdown.
Tiba-tiba bapak penjaga laboratoium sekalian guru komputer, masuk ke laboratorium dan mengecek komputer. Dia mengecek komputer dan sampai di komputer di sebelah Rafa yang dimainkan siswa tadi. Karena melihat komputer hidup tetapi tidak ada yang memainkannya, maka dia bertanya kepada siswa-siswa yang ada di laboratorium, " Siapa tadi yang memakai komputer ini? Kenapa tidak dimatikan ? ". Salah satu siswa menjawab " si Gendut tadi pak yang pakai". Pak guru bertanya lagi " Si Gendut yang mana?". Siswa-siswa tak ada yang menjawab lagi karena memang tidak tau siapa nama dan kelas berapa yang menggunakan komputer tadi. Rafa baru sadar memang yang menggunakan komputer tersebut seorang siswa yang Gendut. Karena tak ada yang menjawab, maka komputer tersebut dimatikan pak guru. Sore pun tiba, Rafa akhirnya keluar dari laboratorium dan beranjak pulang kerumah.
Keeseokan harinya seperti biasa juga, setelah selesai pelajaran sekolah, Rafa ke laboratorium komputer lagi untuk bermain komputer. Tetapi kali ini dia tidak sendirian, dia ditemani oleh temannya, sebut saja namanya Ryan. Ryan ini suka makan jadi tubuhnya gendut. Rafa menuju ke komputer yang biasa dia pakai sedangkan temannya si Ryan (gendut) ke komputer disebelah Rafa yang digunakan oleh siswa lain (gendut juga) kemarin.
Pak guru masuk ke laboratorium dan mengecek komputer, sampai di komputer yang digunakan Ryan, dia teringat bahwa kemarin komputer ini tidak dimatikan oleh pemakainya dan yang memakainya katanya si gendut. Pak guru bergumam "Jangan-jangan anak gendut ini yang dimaksud kemarin". Secara spontan pak guru langsung memukul bahu si Ryan tersebut dan memintanya untuk mengaku bahwa dia yang tidak mematikan komputer kemarin. Ryan tidak mengaku, karena memang bukan dia pelakunya, tetapi pak guru terus memukul bahunya hingga membuat bahu Ryan sakit dan meminta mengaku bahwa dia pelakunya. Rafa yang melihat kejadian ini berbicara kepada pak guru bahwa bukan dia pelakunya kemarin pak. Tapi pak guru tidak langsung percaya. Setelah Rafa menerangkan lebih lanjut, akhirnya pak guru menghentikan kegiatannya memukul Ryan dan dia keluar laboratorium.
Ryan yang merasa sakit di bahunya langsung pulang dan memberitahukan kejadian tersebut ke orang tuanya. Keesokan harinya, orang tua Ryan datang ke sekolah dan memberitahukan kepada Kepala Sekolah yang telah dilakukan guru komputer terhadap anaknya. Guru komputer tersebut dipanggil oleh kepala sekolah diruangannya. Orang tua Ryan, Guru komputer dan Kepala sekolah bermusyawarah kenapa hal ini bisa terjadi. Akhirnya pak guru komputer tersebut meminta maaf atas yang telah diakukannya, dan membelikan obat untuk mengobati rasa sakit di bahu Ryan.
"Sungguh kasihan teman saya si Ryan", Rafa bergumam sendirian. "Memang gara-gara si gendut kemarin, si Ryan jadi kena imbasnya. Sampai sekarang saya tidak tau dimana si gendut yang harus bertanggung jawab ini semua... Aaaaaa.. memang gara-gara si Gendut".
Selesai....
Karangan oleh : Halim Rahha @halim_rahha
0 komentar:
Posting Komentar